Senin, 10 April 2017

Inilah Aku

Bismillah...
---Inilah Aku---
     Adalah cinta yang masih membuatku berdiri disini. Adalah rasa yang tak mungkin terelakkan setiap detik yang harus kulewati. Adalah luka yang selalu membuatku tersiksa dengan rasa ini. Adalah luka menganga yang terus menderai lara. Masa lalu yang memilukan, yang tak mungkin satu orangpun akan mengerti apa yang telah, tengah dan akan kurasa. Mungkin kau bingung mengapa aku memulai semua ini dengan tekanan kepedihan. Namun itulah yang terjadi, itu yang kurasa, dan itu yang selalu membuat air mataku tak berhenti mengalir dari kornea mata setiap aku mengingatnya. Ya... inilah aku. Wanita bertubuh kecil, dengan dua lesung pipit di pipi disertai kemunafikan dalam lubuk hatinya. Itulah aku, tubuh dengan sisa hidup dalam geramnya penderitaan, sosok dengan mimik muka yang selalu menyembunyikan luka di hatinya, mungkin akibat masa lalu yang tak seorangpun dapat mengerti apa plotnya, seperti apa alurnya, bahkan di sebelah mana konfliknya.
     Maaf. Mungkin aku terlalu jahat berani mengatakan ini semua. Tapi apa daya, itulah kenyataan penderitaan yang kurasakan. Maaf juga telah membuatmu bingung dengan bahasa yang terlalu bertele-tele. Biar kujelaskan sedikit. Aku adalah seorang anak buruh tani yang hidup di desa dengan penuh keterbatasan, baik dalam hal perekonomian, akses jalan, pemerintahan, keramayan, bahkan kasih sayang dan perhatian. Aku merupakan gadis dengan keterbatasan, karena masa lalu yang mungkin tidak semua orang pernah mengalaminya.
Ya... aku mengalami amnesia sekitar tiga tahun lalu akibat gegar otak karena kecelakaan sepulang sekolah. Kakiku bahkan kini bengkok akibat patah dan tak memiliki biaya untuk melakukan serangkaian operasi di rumah sakit. Mungkin semua orang yang mengetahui kronologi kecelakaan naas itu tak akan mengira bahwa aku akan masih hidup di dunia ini. Tapi Allah memang Maha Berkehendak, hingga akhirnya aku sadar kembali setelah koma dan melewati masa kritis, serta amnesia total alias tak mengenal siapapun  termasuk diriku sendiri selama hampir satu minggu. Selanjutnya dokter mengatakan aku mengalami anterogret amnesia parsial. Aku tak mampu mengingat sebagian besar masa laluku, teman dan sahabatku, mata pelajaran, ilmu agama, kenangan dan segala hal yang menyangkut ingatan. Semua ingatan teracak, sebagian ingatan hilang, secercah harapanpun ikut terbawa arus penderitaan. Ya, inilah aku.
Baiklah.. akan kumulai rangkaian goresan pena ini dengan senyuman. Maaf. Hanya senyum pahit yang bisa kutuai.. maaf. Aku masih si munafik disini. Tak sanggup kubohongi hati dan rasa dalam dada. Sesak tiada kupungkiri, ingin meledak, ingin meluap tapi tak sanggup terungkap. Mengapa kau bingung teman? Apa karena kau tak pernah mengalami sakitnya apa itu amnesia??? Ya... Mungkin hanya aku dan sebagian kecil orang di muka bumi ini yang merasakannya. Tapi tak apa. Aku akan selalu berusaha membuatmu percaya dengan apa yang kurasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar