Selasa, 28 Agustus 2018


Di Persimpangan Langkah Ke Tujuh
(Oleh : Usi Supinar)

Langkahnya terhenti di persimpangan kelelahan
Tujuh langkah ia tapaki di sepanjang garis curam keraguan
Ia sandarkan lelahnya pada pohon kering di terik gersang
Tak banyak yang terlintas di benaknya menatap awan
Tertuju matanya pada sayup kabar dari kejauhan
Meramaikan hati yang kian hari kian kerontang

Langkah mana yang harus ia lalui demi lanjutkan arah?
Arah mana yang harus ia pilih demi hati berbenah?
Benah macam apa yang bukan sekedar berlandas pasrah?
Pasrah seperti apa yang membuatnya selalu Lillah!?

Apa daya ketika persimpangan jalan membuat batinnya goyah
Tak teguh lagi dekap cita yang ia rangkai bersusah payah
Tinggal tersisa liku logikanya yang tak segan gundah merayah

Pikirnya mulai using, ia bimbang dengan rasa yang tengah berkelayap terbang
Batinnya mulai gusar, ia gahar segala rasa yang membuat hatinya kian hambar

Di persimpangan langkah ketujuhnya inilah ketir menyelimuti batin yang panik, arah mana yang akan menuntunnya pada rasa dengan kepastian tanpa dahaga

Ia dilanda kecamuk dilema dengan apa yang akan ia lalui di persimpangan selanjutnya…
Jurang kenistaan kah?
Tebing keegoisan?
Guha keterpurukan?

Atau sekedar…
Danau buah kemunafikan!?


Cekaman Ramai Persimpangan Kota Bandung, 28 Agustus 2018_12:36

BuahPenaUsiSupinar.blogspot.com
#30DWCJILID14
#SQUAD7
#HariKe-7
#Bismillah...

Yang terbaiklah dalam memilih alih, Bijaklah dalam memilah arah. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar