Pasrah
Pada Sandaran Lelah
(Oleh
: Usi Supinar)
Angin menghembus tubuhnya
Terseok ia, terhempas angin
Langkah dari langkahnya mengungkap rasa ingin
Hentakkan paksa langkah berdekap pasrah
Pada siapa ia berpasrah? Hanya sekadar pada sandaran
lelah
Sandarnya perlahan tampak tak lagi pada Ia Yang Maha
Menunjukkan Arah
Kelok, liku, terjal dan curamnya arah jalan
Hanya buat ia semakin terkutuk ragu dalam gundah
beban
Berbelok dan berbalik pada arah ketika lelah mulai
goyahkan akal dan tujuan
Meratapi langkah tak usai sebab sandaran hanya bisa
buat ia terjatuh pada jurang kenistaan
Lantas apa yang mampu teguhkan langkah? Sedang Sang
Maha tengah jauh ia abaikan
Ia mulai mencari dimana tegap langkah yang harus
segera ia temukan
Dinding pembatas macam apa yang mampu teguhkan
Sebelum ia jatuh dan tersungkurkan
Ia mulai menerka bongkahan pasrah dalam lekuk lubuk yang
tertikam gundah
Bukan demi sekedar lanjutkan terjal arungi langkah
lelah
Tapi ia butuh sekedar sigma penunjuk arah
Usahanya menggapai segenap rasa dalam raup ingin
Teguhkan batin abaikan hembuskan angin
Akankah Sang Maha disertakannya?
Tebing
Runcing Batas Bandung, 25 Agustus 2018_22:12
BuahPenaUsiSupinar.blogspot.com
#30DWCJILID14
#SQUAD7
#HariKe-4
#Bismillah... Mari sandarkan lelah hanya pada Allah. :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar