Sabtu, 25 Agustus 2018

Pasrah Pada Sandaran Lelah
(Oleh : Usi Supinar)

Angin menghembus tubuhnya

Terseok ia, terhempas angin
Langkah dari langkahnya mengungkap rasa ingin

Hentakkan paksa langkah berdekap pasrah
Pada siapa ia berpasrah? Hanya sekadar pada sandaran lelah
Sandarnya perlahan tampak tak lagi pada Ia Yang Maha Menunjukkan Arah

Kelok, liku, terjal dan curamnya arah jalan
Hanya buat ia semakin terkutuk ragu dalam gundah beban
Berbelok dan berbalik pada arah ketika lelah mulai goyahkan akal dan tujuan
Meratapi langkah tak usai sebab sandaran hanya bisa buat ia terjatuh pada jurang kenistaan

Lantas apa yang mampu teguhkan langkah? Sedang Sang Maha tengah jauh ia abaikan
Ia mulai mencari dimana tegap langkah yang harus segera ia temukan
Dinding pembatas macam apa yang mampu teguhkan
Sebelum ia jatuh dan tersungkurkan

Ia mulai menerka bongkahan pasrah dalam lekuk lubuk yang tertikam gundah
Bukan demi sekedar lanjutkan terjal arungi langkah lelah
Tapi ia butuh sekedar sigma penunjuk arah

Usahanya menggapai segenap rasa dalam raup ingin
Teguhkan batin abaikan hembuskan angin

Akankah Sang Maha disertakannya?



Tebing Runcing Batas Bandung, 25 Agustus 2018_22:12

BuahPenaUsiSupinar.blogspot.com

#30DWCJILID14
#SQUAD7
#HariKe-4
#Bismillah... Mari sandarkan lelah hanya pada Allah. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar