Tempat Berserah, Kala Langkah Berujung Pasrah
(Oleh : Usi Supinar)
Bukan
tikam yang diharap dalam derap langkah mengiba
Ia
hanya bertahan dalam juang tanggung tak berujung tiba
Bukan
perih yang diingin dari berlari jauh mengakhiri
Ia
hanya terpaksa menengadah pada teriknya matahari
Bukan
luluh yang dimau dalam haru berujung sendu
Ia
hanya mampu mengeluh tiap kali aduh batin mengadu
Logikanya
tak berguna sempurna
Egonya
menguasai diri hina
Carut
marut ia jumpai setiap hari
Hanya
ratap tanpa arti di benak diri
Dunia
palsu berselimut menjadi tumpu
Perlahan
semakin dalam ia tertipu
Lantas
apa yang boleh jadi bahan tumpuan keseimbangannya?
Yang
bisa kuatkan diri tanpa harus ia mengejar atau berlari.
Yang
mampu jadi penguat bukan sekedar yang membuat ia jadi penakut.
Tuhan?
Hantu?
Tu-Han
Han-Tu
TU
HAN
TU
HAN
TU
HAN
Bukan
untuk dipisahkan
Sebab
Dia Maha Tunggal Tanpa Ada Yang Menggandakan.
Bukan
pula untuk dibalik
Dia
Kekal Abadi Maha Memberi Yang Terbaik.
Dialah
Allah.
Dialah
Maha Segalanya.
Tempat
bersandar kala langkah mulai melemah
Tempat
berbagi kala tak ada yang mampu mengerti
Tempat
bertumpu kala hati mulai mengadu
Tempat berpasrah kala arah mulai gundah
Tempat
berserah diri kala hidup tak tahu diri
Tempat
bertawadhu kala dunia akhirkan sendu
Pada
Allahlah ia harus berserah!
Sepi di dalam
Ramainya Bandung, 29 Agustus 2018_23:23
BuahPenaUsiSupinar.blogspot.com
#30DWCJILID14
#SQUAD7
#HariKe-8
#Bismillah...
Allah Maha Tahu kala hati mulai lelah :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar