Rabu, 29 Agustus 2018

Tempat Berserah, Kala Langkah Berujung Pasrah
(Oleh : Usi Supinar)

Bukan tikam yang diharap dalam derap langkah mengiba
Ia hanya bertahan dalam juang tanggung tak berujung tiba
Bukan perih yang diingin dari berlari jauh mengakhiri
Ia hanya terpaksa menengadah pada teriknya matahari
Bukan luluh yang dimau dalam haru berujung sendu
Ia hanya mampu mengeluh tiap kali aduh batin mengadu

Logikanya tak berguna sempurna
Egonya menguasai diri hina
Carut marut ia jumpai setiap hari
Hanya ratap tanpa arti di benak diri
Dunia palsu berselimut menjadi tumpu
Perlahan semakin dalam ia tertipu

Lantas apa yang boleh jadi bahan tumpuan keseimbangannya?
Yang bisa kuatkan diri tanpa harus ia mengejar atau berlari.
Yang mampu jadi penguat bukan sekedar yang membuat ia jadi penakut.
Tuhan?
Hantu?
Tu-Han
Han-Tu
TU
HAN
TU
HAN
TU
HAN

Bukan untuk dipisahkan
Sebab Dia Maha Tunggal Tanpa Ada Yang Menggandakan.
Bukan pula untuk dibalik
Dia Kekal Abadi Maha Memberi Yang Terbaik.

Dialah Allah.
Dialah Maha Segalanya.
Tempat bersandar kala langkah mulai melemah
Tempat berbagi kala tak ada yang mampu mengerti
Tempat bertumpu kala hati mulai mengadu
Tempat berpasrah kala arah mulai gundah                      
Tempat berserah diri kala hidup tak tahu diri
Tempat bertawadhu kala dunia akhirkan sendu

Pada Allahlah ia harus berserah!

Sepi di dalam Ramainya Bandung, 29 Agustus 2018_23:23


BuahPenaUsiSupinar.blogspot.com
#30DWCJILID14
#SQUAD7
#HariKe-8
#Bismillah...

Allah Maha Tahu kala hati mulai lelah :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar