Kamis, 13 September 2018

Biarlah, Cukup Pundak Kita
(Oleh : Usi Supinar)

Kita ceritakan kisah kita saja malam ini
Kisah siang tadi
Kisah tentang kita
Kita saja

Berangkatku menujumu
Mungkin tak hilangkan beban di pundakmu
Setidaknya pundakku bisa jadi sandaran lelahmu


Biarkan kita tuangkan rasa
Biarkan kita ungkapkan nyata

Rasanya liku hidup kita tak sanggup kita lalui bersama
Nyatanya sampai detik ini pun kita masih disatukan asa

Rasanya pundak tak kuat menopang beratnya beban
Nyatanya kita berbagi pundak untuk saling menguatkan

Rasanya cucuran air mata tak bisa kita hentikan
Nyatanya masih ada hangat dalam dekap senyuman

Kita saling menguatkan
Dalam dekap, sakit luruh perlahan
Biarpun tak hilang, semoga Allah hadirkan tabah dan ikhlas dalam lubuk harapan

Ku ulangi...
Siang tadi kita eratkan dekapan penuh air mata bercucuran
Tak sepatah kata pun terucap
Hanya isak tangis dalam peluk erat

Kuyakini ini tak terjadi jika tanpa kehendak Illahi.
Dan kita tak pernah sendiri.
Biarlah mereka benci
Biarlah mereka mencaci
Biarlah mereka memaki
Biarlah mereka menjauhi
Biarlah...
Biar Allah saja yang menjawab.

Biarpun sulit meyakinkanmu
Ku tak akan berhenti biar hanya sekadar mendengarkan keluhmu

Bukankah nyata janji Allah.
‘’Maa wadda’aka rabbuka wamaa qalaa’’
‘’Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu’’

Di hari penuh pinta ini
Pinta pertamaku pada Rabb-ku adalah semua orang yang mencintai dan/atau dicintai olehku senantiasa dalam kebahagiaan
Termasuk kamu, kita!
Biarlah keluh terus alirkan air mata
Biarlah hanya pundak kita yang rasakan beban merana
Biarlah Allah yang kuatkan pundak kita
Biarlah.


Ruang Sepi Penuh Isak, 13 September 2018_23:00

BuahPenaUsiSupinar.blogspot.com 
#30DWCJILID14 
#SQUAD7 
#HariKe-23
#Bismillah...
.
.

Cukuplah Allah Yang Maha Tahu segala kelumit rumitnya perih kita… :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar