Sabtu, 01 September 2018


Kelumit Kalimat Pamit
(Oleh : Usi Supinar)

Tertunduk ia menyusuri jalanan ramai
Benaknya berkecamuk berharap damai
Sayang damai tak mungkin ia capai
Sebab harap belum mampu ia gapai
Haruskah ia lepaskan andai?
Tak mampukah senyum ia tuai?
Berartikah jika semua harus usai?
Siapa menantinya jika ia tanpa andai?

Duhai…
Ia kelelahan kawan,

Setengah jam berlalu, ia berucap pamit
Segala kecamuk berkelumit
Benaknya sesak berucap amit

Maaf…
“Aku Pergi” ia berucap tak bersuara
Pedulikah ramai pada lelahnya andai?
Ia senyap dalam ramai

Akankah esok ia kembali?
Dapat kupastikan tak ada yang peduli!
Melirikpun semua senyap tuli
Hanya manusia bodoh berharap ia akan berbalik biar hanya sekali
Namun sayang, Tak ada duhai kawan! Hanya batin perihnya yang pantas mengadili

Rabbiiii…
Pantaskah ia dapati sebuah janji suci tanpa maki?
Semakin lelah ia terus meratapi dalam rumitnya mendaki
Apakah ada Ya Rabbi? Apakah ada harap disana untuk bisa dimiliki?
Tak mungkin ia pamit pergi tanpa kembali, biarpun langit tak henti memaki

Duhai…
Ia benar-benar pergi
Pamitnya tak terungkap lagi
Ia kembali? Tak ada yang mengikat janji

Rumit Jalanan Berbatu Meninggalkan Bandung Yang Mendung, 01 September 2018_15:49

BuahPenaUsiSupinar.blogspot.com
#30DWCJILID14
#SQUAD7
#HariKe-11
#Bismillah...

Serahkan hanya pada Rabb-mu, ketika kau harus pergi! :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar