Dalam Simpuhnya
(Oleh : Usi Supinar)
Teriris batinnya
menahan perih
Mencengkeram erat ia
merintih
Ia bangkit namun hanya
mampu tertatih
Tak lagi ia temukan
biar hanya sekadar gores kasih
Disana ia tak ada peran
Sebab sesak dipenuhi
beban
Kamana perginya
harapan?
Mungkin tenggelam
ditimbun nisan
Pengakuan tak lagi ia
dapatkan
Penghargaan tak lagi ia
temukan
Pengharapan jauh dari
dekapan
Penyesalan semakin
mengedepan
Tak ada lagi arti,
Sebab arti telah jauh
tak lagi mesti
Tak ada yang mengerti,
Sebab pengertian hanya
sebuah kata tanpa simpati
Ia bersandar
Anggannya hambar
Berusaha tegar
Namun gentar
Ia pasrah
Batinnya resah
Napas pun susah
Kembali gelisah
Akan kemana ia
berlabuh?
Tak ada lagi tempat
berteduh
Batinnya mengaduh
Hanya mampu duduk
bersimpuh
Dalam simpuhnya ia
mulai mengadu
Berharap hanya Rabb-nya
yang menjadi pemandu
Tak bosan hapuskan
sendu
Tak bosan mendengar
sedu
Rabbi…
Ia berharap hanya pada-Mu
kini
Biar tak tahu siapa
yang akan mengamini
Biar berbalut kekecewaan
tak segan ia menjalani
Rabbi…
Temani sepinya
Sandarkan lelahnya
Kuatkan hatinya
Sendu
di Ujung Haru Ruang Tunggu Penuh Tamu, 04 September 2018
Hanya pada Allah-lah kita
pantas mengadu! :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar