Pagi Dingin di
Kamar Senyap
(Oleh : Usi
Supinar)
Pagi
ini hujan mengguyur jalanan panjang menuju seberang
Ia
harus kembali dari pulang
Matanya
kuyup penuh memandang
Berharap
sampai tanpa harus terbatas jarak membentang
Ia
lelah, hatinya kerontang
Terguyur
hujan, hatinya gersang
Ia
butuh penyejuk
Penat
ia terpuruk
Berharap
dangkal hati tak sampai membusuk
Tak
mungkin ia mengutuk
Biar
sakit menusuk
Sesampainya
di seberang, bergegas ia buka gerbang depan yang menunggunya sejak subuh tadi
Langkahnya
ia percepat setiap pintu terlewati
Tak
ada sapa biar sekedar sebuah caci
Ia
sendiri
Sepekan
berlalu pintu kamar asing bungkam tanpa kata
Ia
enggan menyapa
Mungkin
sebab ia terlalu lupa
Lupa
akan dinginnya ruang tanpa rasa terungkap
Lupa
akan dekap selimut tanpa hangat mendekap
Lupa
akan dirinya sendiri di ruang pengap
Pintu
kamar terbuka
Ia
lemparkan tas gendong ke pojok kamar
Terhempas
tubuhnya di atas dipan
Matanya
kosong menatap langit-langit tanpa kata
Ia
mulai menerka setiap lalu lalang pikiran yang tak bisa disusun menjadi sebuah
kata
Siapa
yang masih bisa menjadi sandaran lelahnya?
Bawah Langit-langit Hampa, 03 September 2018_10:24
Semoga hanya Allah yang menjadi sandaran lelah… :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar