Senin, 03 September 2018


Pagi Dingin di Kamar Senyap
(Oleh : Usi Supinar)

Pagi ini hujan mengguyur jalanan panjang menuju seberang
Ia harus kembali dari pulang
Matanya kuyup penuh memandang
Berharap sampai tanpa harus terbatas jarak membentang
Ia lelah, hatinya kerontang
Terguyur hujan, hatinya gersang

Ia butuh penyejuk
Penat ia terpuruk
Berharap dangkal hati tak sampai membusuk
Tak mungkin ia mengutuk
Biar sakit menusuk

Sesampainya di seberang, bergegas ia buka gerbang depan yang menunggunya sejak subuh tadi
Langkahnya ia percepat setiap pintu terlewati
Tak ada sapa biar sekedar sebuah caci
Ia sendiri

Sepekan berlalu pintu kamar asing bungkam tanpa kata
Ia enggan menyapa
Mungkin sebab ia terlalu lupa
Lupa akan dinginnya ruang tanpa rasa terungkap
Lupa akan dekap selimut tanpa hangat mendekap
Lupa akan dirinya sendiri di ruang pengap

Pintu kamar terbuka
Ia lemparkan tas gendong ke pojok kamar
Terhempas tubuhnya di atas dipan
Matanya kosong menatap langit-langit tanpa kata
Ia mulai menerka setiap lalu lalang pikiran yang tak bisa disusun menjadi sebuah kata
Siapa yang masih bisa menjadi sandaran lelahnya?

Bawah Langit-langit Hampa, 03 September 2018_10:24

BuahPenaUsiSupinar.blogspot.com 
#30DWCJILID14 
#SQUAD7 
#HariKe-13
#Bismillah...

Semoga hanya Allah yang menjadi sandaran lelah… :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar