Rabu, 05 September 2018


Pendakian Penuh Makian
(Oleh : Usi Supinar)

Memang seperti itu alurnya kawan
Telah berlalu berpekan-pekan 
Haruskah timbul penyesalan?

Semua mata terpana
Semua rasa menerka
Semua salah di mata mereka

Setapak tak lagi ditemui
Alur jalan telah jauh beda mendaki
Biar seakan ia disalahi

Hidupnya sepi, tak berarti. Bertambah hampa tanpa arah penuh nestapa
Seakan beda, jadi alasan tak lagi menanti. Malam mencekam menenggelamkan lara
Benar di benaknya, salah di setiap jiwa mendapati. Benci padanya menyebut tanpa suara

Jalan panjang berbeda telah ia tapaki
Biarlah mulut mereka memaki
Biar sumpah serapah menyoraki

Ia tak harap semua mendekap penuh kasih
Jika hanya ungkap penuh munafik dalam kecamuk setiap desih
Percuma kentara baik bagi mereka, jika hanya goreskan perih dan lahirkan selisih

Berjalan ia sepanjang malam gulita tanpa pelita
Menapaki terjal dan curam tanpa kata dan cerita
Batin perempuan lusuh itu rapuh dan jauh masih tersita

Kala ia terjatuh, peluhnya menyentuh tanah terhempas dari hati yang kerontang
Ia merasa dirinya sekedar sampah tak berguna membuat semua mata gersang
Menengadahnya tergantikan gamang, biarkan rasa saja yang mengawang

Terbang menjauhi diri, mendekati Sang Illahi.


Jalan Lain Menuju Bukit, 05 September 2018_21:06

BuahPenaUsiSupinar.blogspot.com 
#30DWCJILID14 
#SQUAD7 
#HariKe-15
#Bismillah...

Biarkan mereka tak melihat baikmu, Biarkan langkah menunjukkan jalan terbaikmu :))


Tidak ada komentar:

Posting Komentar